Denpasar — Selain Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bali, peserta Latpim III Pemprov Sulsel juga melakukan kunjungan atau Benchmarking di RS Bali Mandara, Selasa (6/8/2019) di Denpasar Bali.
Di lokus kedua ini, para reformer banyak menerima informasi sistem pelayanan rumah sakit yang mengedepankan nuansa pariwisata.
Karena wilayah RS Bali Mandara berada di wilayah pariwisata, Sanur Bali,
Separuh lebih pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara adalah warga negara asing (WNA).
Mereka adalah para pelancong mancanegara yang datang untuk menikmati keindahan Bali. Dari sekitar 4 ribu pasien di tahun 2018, sekitar 2.335 pasien diantaranya adalah WNA.
“Di lokasi Sanur (tempat RSUD Bali Mandara berada), banyak ekspatriat (WNA) berdomisili, juga dipakai menjadi tempat konsulat berbagai negara,” papar Kabid Pelayanan Medik RS Bali Mandara dr Tri Darmayanti Mars
Dengan market share tersebut, maka sistem pelayanan di RS Bali Mandara ini harus berstandar internasional.
Bahkan untuk memasuki rumah sakit ini, dari depan hingga belakang, pengunjung tidak akan mencium bau obat apapun.
“Jadi kita menggunakan siatem pelayanan yang terbaik. Tak ada boleh kesan rumah sakit seperti menyeramkan dan lain lain di sini,” ujarnya.
Tak ada sampah sedikit pun di RS Bali Mandara, semua petugas sangat ramah siapapun mereka temui di koridor RS.